Istri Geuchik Jadi Penerima Bantuan Rumah Rehab Yang Sejatinya Untuk Warga Kurang Mampu

Istri Geuchik Jadi Penerima Bantuan Rumah Rehab Yang Sejatinya Untuk Warga Kurang Mampu

ACEH TIMUR, bidikindonesia.com, Istri geuchik desa Teupin Drum, Darul Aman, inisial (K) menjadi salah satu penerima bantuan rumah rehab dari program BSPS tahun 2023, yang sejatinya diperuntukan bagi warga kurang mampu oleh kementerian PUPR.

Hal itu terungkap setelah istri kepala desa tersebut tiba -tiba muncul di sebuah rekaman video yang dibuat dan beredar di grup Whatsapp untuk memberikan klarifikasi bantahan terkait isu yang beredar dan sempat viral tentang sebuah rumah penerima bantuan yang diduga belum selesai dikerjakan pada Januari 2024, dan diduga tidak sesuai anggaran atau RAB nya.

Ironisnya, K memberikan klarifikasi soal bantuan rehab rumah itu di depan rumah yang diketahui bukan miliknya.

Dalam video itu K sang istri kepala desa yang  terkonfirmasi ternyata juga merupakan anggota Panwascam Darul Aman, menyampaikan keluhannya dan ketidakpuasannya atas video sebelumnya yang sempat viral di media oleh awak media, yang membongkar kasus rumah rehab tersebut yang disebutnya sebagai oknum.

Video istri geuchik itu pun beredar luas di berbagai platform medsos, tampak sedang membacakan secarik kertas yang telah disiapkan sebelumnya, dan ia membacakan teks bantahan itu tepat di depan rumah rehab yang sengaja dicat kuning itu, namun terakhir diketahui rumah tersebut ternyata bukanlah miliknya.

Bacaan Lainnya

Anehnya, kenapa bantuan untuk rumah dicat kuning itu yang bukanlah rumah miliknya bisa dibuat atas nama dirinya yang merupakan seorang istri kepala desa?

Setelah kejadian itu, awak media diundang untuk kembali mendatangi lokasi tersebut oleh pendamping program, berharap bisa bertemu dengan pendamping program dan kepala desa dan istri geuchik tersebut guna memastikan apa yang sebenarnya terjadi terkait rumah itu. Namun sayangnya saat itu geuchik dan istrinya tidak datang, karena alasan tertentu, dan awak media pun hanya bertemu dengan pendamping program yang menangani rumah rehab tersebut.

” Memang benar itu penerima bantuannya atas nama K, tapi kami tidak tahu sebelumnya itu istri kepala desa, dan kami hanya menerima data yang sudah ada dari balai, dan kami enggak ada urusan itu mau rumah siapa, jika ada permasalahan mungkin bisa ditanyakan ke pihak keluarga terkait aja, ” Kata Rizki selaku pendamping program tersebut.

Pendamping program itu pun mengakui bahwa rumah itu belum selesai dikerjakan seratus persen meski sudah Januari 2024, dan menurutnya bukan hanya rumah itu saja yang belum selesai dikerjakan, namun masih ada sejumlah rumah penerima program bantuan lainnya di desa Teupin Drum belum selesai dikerjakan, meskipun sudah menapaki bulan Januari 2024.

” Itu kan memang belum selesai seratus persen bang, bukan itu saja sebenarnya, ini masih tahap penyelesaian, meskipun sudah tahun 2024″ Ungkap Rizki kepada awak media disaksikan warga setempat yang penasaran pada persoalan rumah rehab dicat kuning tersebut.

Di sela itu, awak media sempat dipertemukan warga dengan salah satu keluarga pemilik rumah kosong tersebut, yang diketahui lama tak berpenghuni, karena menurut informasi penghuninya sedang berada di Malaysia untuk bekerja.

Setelah diberitahukan tentang duduk perkaranya, seorang perempuan yang baru saja datang dan merupakan anggota keluarga itu pun tampak sangat terkejut, ketika mengetahui bantuan rehab  untuk rumah mereka yang diduga masih dimiliki bersama dengan beberapa saudara kandung lainnya itu, malah tercantum atas nama K istri geuchik Teupin drum sebagai penerima bantuan rehab rumah itu.

Perempuan yang terperangah dan sangat penasaran bercampur emosi itu pun spontan menghubungi abangnya di Malaysia yang diduga sebelumnya menempati rumah yang kini dalam kosong tersebut.

Dalam percakapan antara adik -kakak kadung melalui video call itu, terungkap bahwa abangnya atau saudara laki -lakinya itu mengaku pernah mengusulkan bantuan rumah rehab saat ia masih tinggal di desa itu sebelum merantau ke malaysia, kemudian mengaku merekomendasikan nama istri geuchik tersebut sebagai pihak kedua penerima bantuan tersebut apabila ia berhalangan.

“Memang apa masalahnya dan siapa yang mempermasalahkan rumah saya, memang saya ada rekom K itu sebagai pihak kedua penerima jika saya berhalangan, karena waktu itu saya mau berangkat ke malaysia, hubungan saya dengan keluarga geuchik itu sangat dekat, memangnya ada apa dengan rumah saya itu, saya aja enggak mempermasalahkan, kenapa orang lain  yang sibuk, ” ungkap pria yang merupakan salah satu keluarga pemilik rumah tersebut.

Mengetahui hal itu, spontan adik kandung pria tersebut dan warga setempat di desa itu pun kembali terkejut mengetahui kenyataan itu, bahkan adik kandung pria itu mempertanyakan mengapa bantuan itu diatasnamakan istri geuchik, sedangkan dirinya masih ada, bahkan tidak mengetahui hal itu. Barulah ketika kasus ini mencuat, adik perempuan dari pria tersebut mengetahui kejadian yang sebenarnya.

Beberapa hari berselang, tim investigasi yang terdiri dari sejumlah awak media menghubungi istri kepala desa tersebut mempertanyakan kebenaran dirinya yang berada di dalam video klarifikasi itu dan kebenaran tentang namanya yang tercantum sebagai penerima bantuan rumah rehab yang dicat kuning itu. Anggota Panwascam Darul Aman itu pun membenarkannya.

” Benar itu saya yang di dalam video, dan itu rumah adik angkat saya, sebaiknya kita ketemu aja gimana bang, karena ini informasinya makin ke sini semakin simpang siur, ” Ucap K istri geuchik Teupin drum sembari berungkali mengajak awak media yang menelponnya untuk  bertemu di suatu tempat untuk memberikan penjelasan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *