Sinabang|BidikIndonesia.com – Upaya pelestarian ekosistem laut secara mandiri yang dilakukan IPDA Wardika menjadi sala satu atensi serius Polda Aceh di moment HUT Bhayangkara ke 79 tahun.Rabu(2/7/2025)
Perwira pertama yang bertugas di Polres Simeulue ini dianugerahi penghargaan bergengsi atas dedikasinya dalam kegiatan transplantasi terumbu karang di perairan Pulau Siumat dan Lasia.
Ia meraih juara 1 dalam penilaian keteladanan pengabdian di lingkungan kepolisian. Aksinya dinilai inspiratif karena menyentuh langsung akar ekosistem, yang jika dijaga, akan berdampak jangka panjang terhadap kelangsungan sumber daya hayati laut.
Penghargaan yang diberikan langsung oleh Kapolda Aceh melalui Wakapolda Brigjen Pol Ari Wahyu Widodo didampingi Kasdam Iskandar Muda Brigjend TNI Ayi Supriyatna tersebut, menjadi bukti nyata bahwa kiprah anggota Polri tak hanya terbatas pada penegakan hukum, tetapi juga mampu berkontribusi dalam menjaga keseimbangan alam dan mendukung pembangunan berkelanjutan.
“Penghargaan ini menjadi penyemangat bagi kami untuk terus menjaga laut Simeulue yang kaya akan keanekaragaman hayati. Laut adalah masa depan, dan kami punya tanggung jawab moral untuk melindunginya,” ujar IPDA Wardika usai menerima penghargaan, (1/6).
Menariknya, kegiatan transplantasi terumbu karang yang diinisiasinya juga sejalan dengan dua agenda besar pemerintah, yakni program “Ekonomi Biru” Pemerintah Daerah Simeulue yang telah digemakan sejak 2023, serta program nasional “Ketahanan Pangan” sektor kelautan dan perikanan. Kedua program tersebut menempatkan laut sebagai pilar penting dalam menopang kesejahteraan masyarakat pesisir.
Itu sebabnya, melalui media ini, Ipda Wardika mengimbau masyarakat Simeulue untuk bersama-sama menjaga ekosistem laut. Ia mengingatkan agar tidak menggunakan alat tangkap ikan yang merusak seperti, bahan peledak, bahan kimia seperti potasium, maupun alat yang membahayakan keselamatan jiwa.
“Kita harus wariskan laut Simeulue yang sehat dan lestari untuk generasi mendatang. Mari hentikan praktik-praktik yang merusak demi laut yang berkelanjutan.” Pungkasnya.(RK)