BANDA ACEH, BidikIndonesia.com Ketua Dewan Kesenian Aceh (DKA) menyerahkan hasil Musyawarah Nasional (Munas) Dewan Kesenian dan Dewan Kebudayaan se-Indonesia ke Pj Gubernur Aceh, melalui Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh.
Kanalinspitasi.com, Banda Aceh | Dewan Kesenian Aceh (DKA) menyerahkan hasil Musyawarah Nasional (Munas) Dewan Kesenian dan Dewan Kebudayaan se-Indonesia ke Pj Gubernur Aceh, melalui Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh.
Penyerahan hasil Munas DKKI diberikan langsung kepada Kepala Disbudpar Aceh, ALmuniza Kamal di Kantor Dinas Budaya dan Pariwisata Aceh, Jumat (12/1/2024).
Dari Munas tersebut, 246 Dewan kesenian dan/atau dewan kebudayaan seluruh Indonesia berhasil merumuskan landasan dasar reposisi dan transformasi tentang Lembaga Dewan Kesenian dan/atau Dewan Kebudayaan Indonesia (DKKI).
Ketua Dewan DKA,Teuku Afifuddin menyampaikan, ada lima poin rumusan penting dari hasil Munas DKKI yang menjadi rekomendasi dan ditujukan kepada pemerintah melalui Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan Ristek.
Pertama, memfasitilitasi transformasi Dewan Kesenian seluruh Indonesia. Kedua, meningkatkan alokasi anggaran yang lebih berpihak pada pemajuan penguatan kelembagaan Dewan Kesenian.
Ketiga, melakukan transformasi tata kelola Taman Budaya dan ruang publik kesenian di seluruh Indonesia. Keempat, mewujudkan peraturan perundang-undangan sebagai pedoman tata kelola Dewan Kesenian di seluruh Indonesia.
“Dan kelima, memfasilitasi reposisi penguatan peran dan fungsi Dewan Kesenian dalam penyusunan kebijakan pemajuan kebudayaan termasuk dokumen perencanaan pembangunan terkait,” kata Teuku Afifuddin.
Poin-poin kesepakatan di atas, sambungnya, kemudian disebut sebagai ‘Resolusi Ancol’- karena kegiatan Munas DK dilakukan di kawasan Ancol, Jakarta, Indonesia pada akhir Desember 2023 lalu.
Afifuddin mengatakan, DKA bersama seluruh DKA kabupaten/kota serta unsur komunitas terlibat aktif dalam sidang komisi dan menyatakan siap menindaklanjuti hasil rumusan serta rekomendasi Munas.
“Karena itu, hari ini kita datang ke Disbudpar untuk melakukan sosialisasi hasil Munas DK sekaligus juga menyampaikan hasil Munas DK kepada pemerintah Aceh,” jelas Teuku Afifuddin.
Dikatakannya, Dewan Kesenian merupakan lembaga yang diamanatkan oleh Perpres nomor 114 Tahun 2022 tentang Strategi Pemajuan Kebudayaan sebagai perwakilan lembaga publik dalam Pemajuan Kebudayaan.
“Kami berusaha mendorong agar hasil-hasil rumusan dari Munas ini dapat kita laksanakan dengan segera di Aceh,” lanjutnya.
Kepala Disbudpar, Almuniza Kamal menyambut baik hasil Munas DK dan akan segera menyampaikannya kepada PJ Gubernur Aceh. Hal dikatakan Almuniza sebagai bentuk dukungan konkrit terhadap para seniman Aceh agar dapat terus berkarya dalam berkesenian di Aceh.
“Sebagai mitra pemerintah Aceh, DKA kami harapkan dapat memberi masukan dan juga dukungan bagi terciptanya karya-karya kesenian Aceh agar lebih banyak diketahui oleh dunia luar. Dengan terus berkembangnya kesenian di Aceh, maka serta merta kebudayaan Aceh akan tetap terus berkembang dan terjaga,” ujarnya.
Di akhir pertemuan, disampaikan Teuku Afiduddin, para anggota DKA kabupaten/kota di Aceh yang hadir pada Munas DKKI se-Indonesia ini, DK Kota Sabang (Ramdhani Anastasya), DK Aceh Jaya (T Irfan TB), DK Aceh Barat (Rosni Fiantimala), DK Nagan Raya (Faisal Qubsyi), DK Aceh Selatan (Erwinsyah), DK Aceh Utara (Romi Pasla), DK Aceh Singkil (Maksum Malau).
Kemudian, DK Simelue (Helmi M Alim), DK Kota Langsa (Iskandarsyah Putra), DK Kota Lhokseumawe (Muhammad Nur), DK Bener Meriah (Hamdani), DK Aceh Tenggara (exopicio: Rasyidin), DK Aceh Tamiang (Nuriza Auliatami). Selanjutnya DK Bireuen (Novi MR), DK Pidie Jaya (T Firdaus), DK Pidie (Faisal), DK Kota Banda Aceh (Herman RN), DK Aceh Besar (Deddy Mulia), Komunitas Warung Kopi Bandit (Ida Fitri) dan The Gayo Institute atau TGI (Salman Yoga S).
“Mudah-mudahan penyerahan hasil Munas DKKI se-Indonesia ini tidak hanya merupakan upaya sosialisasi yang kami lakukan kepada Pemerintah Aceh.Tapi juga harapannya, Pemerintah Aceh dapat mendukung DKA dalam bentuk yang lebih nyata kedepannya. Karena DKA adalah mitra pemerintah. Karena itu mari kita bersinergi untuk membangun Aceh lewat berkesian,” pungkasnya.[Kanalinspirasi]