BPJS Kesehatan Sebagai Garda Terdepan Memberikan Pelayanan JKN, Andrea : Tidak Ada Batas Selama Tempat Tidur Masih Tersedia

BPJS Kesehatan Sebagai Garda Terdepan Memberikan Pelayanan JKN, Andrea : Tidak Ada Batas Selama Tempat Tidur Masih Tersedia

Lampura, Bidikindonesia,-Peningkatan kualitas layanan kesehatan yang saat ini tengah digalakkan BPJS Kesehatan disambut baik oleh fasilitas kesehatan. Sebagai garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), peran fasilitas kesehatan sangat besar dalam menjawab kebutuhan medis peserta JKN. Hal ini diakui oleh Direktur Rumah Sakit Maria Regina, Andrea Susanti. Ia menyampaikan bahwa seluruh manajemen rumah sakitnya berkomitmen untuk selalu memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna sesuai dengan ketentuan BPJS Kesehatan.

“Tahun ini merupakan tahun kedua kami menjadi fasilitas kesehatan mitra BPJS Kesehatan. Hingga saat ini kami masih terus melakukan pembelajaran mengenai prosedur pelayanan dalam JKN, oleh karena itu kami terus melakukan koordinasi dengan BPJS Kesehatan Cabang Kotabumi jika ada hal yang perlu ditindaklanjuti,” ujar Andrea.

Bagi masyarakat, khususnya kalangan menengah ke bawah, kehadiran Program JKN merupakan angin segar yang menawarkan kemudahan dalam mengakses layanan kesehatan. Jika sebelumnya berobat ke rumah sakit adalah hal yang dihindari karena biayanya dinilai sangat mahal, saat ini masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan besarnya biaya pengobatan selama memiliki kepesertaan JKN aktif.

“Setelah menjadi fasilitas kesehatan mitra BPJS Kesehatan terjadi peningkatan kunjungan ke rumah sakit ini. Sebagai gambaran untuk rawat inap di akhir tahun lalu pasien JKN di sini menduduki 60% sampai 70%, sementara di bulan Januari ini pasien rawat inap kami 87% adalah pasien JKN, jadi ada kenaikan. Secara keseluruhan pasien kami baik yang rawat inap maupun rawat jalan meningkat dan sebagian besar merupakan peserta JKN. Jadi Program JKN ini sudah menjadi kebutuhan masyarakat,” jelasnya.

Walaupun mengalami peningkatan kunjungan, Andrea mengaku pihaknya tidak pernah membatasi jumlah pasien JKN yang masuk selama tempat tidur masih tersedia. Berapapun pasien yang datang akan selalu diterima selama tempat tidur di rumah sakit tersebut masih ada.

Bacaan Lainnya

“Kami berusaha untuk selalu mengikuti seluruh aturan dari BPJS Kesehatan. Misalnya untuk perpindahan kelas rawat ke yang lebih tinggi dari haknya atau yang lebih rendah karena keterbatasan ruangan, ini juga kami mengikuti ketentuan yang ada. Bagi kami, siapapun pasiennya harus terlayani dengan baik,” lanjut Andrea.

Demi menjaga mutu layanan, Andrea menegaskan pihak manajemen rumah sakitnya selalu berupaya untuk memberikan penanganan yang optimal dan tidak pernah membeda-bedakan pelayanan antara pasien umum dan pasien JKN. Namun Andrea tidak menafikan jika masih ada pasien yang memiliki permintaan khusus sehingga menimbulkan iur biaya.

“Seperti permintaan naik kelas atau obat tertentu di luar yang telah kami sediakan. Kami selalu melakukan edukasi kepada pasien dan keluarganya perihal hal ini dan resiko selisih biaya yang akan timbul nantinya. Karena bagaimanapun kami berusaha untuk mematuhi segala ketentuan BPJS Kesehatan. Jadi segala layanan kesehatan yang diberikan harus sesuai dengan indikasi medis dan sesuai dengan koridor dalam Program JKN. Hal seperti ini yang kadang kala perlu pendekatan tersendiri kepada pasien. Tentu dengan komunikasi dan koordinasi yang baik dari rumah sakit, BPJS Kesehatan dan pasien yang bersangkutan,” ujarnya.

Untuk meminimalisir keluhan seperti ini, Andrea pun terus berupaya melakukan sosialisasi lebih gencar agar semakin banyak masyarakat yang memahami prosedur layanan dalam Program JKN. Menurutnya, selain sosialisasi kepada masyarakat, penting juga dilakukan diskusi secara berkala antara fasilitas kesehatan dan BPJS Kesehatan agar tercipta pemahaman yang sama perihal tiap ketentuan dalam Program JKN.

“Kami terus berkomitmen untuk memberikan layanan kesehatan yang lebih baik lagi kepada seluruh pasien. Apabila menemui kendala kami pasti akan langsung berkoordinasi dengan BPJS Kesehatan Cabang Kotabumi untuk mencari solusinya,” tutup Andrea.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *