Aceh Tamiang,bidikindonesia.com
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia (BIP-RI) bekerjasama dengan Kesbangpol Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang menggelar Sosialisasi Penguatan Pembinaan Ideologi Pancasila, bertempat di ruang sidang utama DPRK Aceh Tamiang, Jum’at ( 08/03/2024
Deputi Hubungan Antar Lembaga Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP-RI. Ir. Prakoso, M.M dalam laporannya mengatakan bahwa sebaran bangsa Indonesia ini dari Sabang sampai Merauke pulau-pulau kecil yang disatukan Pancasila telah menyatukan kita, karena kita adalah Bhinneka tunggal Ika, oleh karena itu, Pancasila merupakan pandangan hidup dengan melaksanakan prinsip – prinsip menjadi perilaku aktualisasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, ungkapnya.
Selanjutnya Pj. Bupati Aceh Tamiang Drs. Asra diwakili oleh Plt. Sekda Aceh Tamiang, Drs. Tri Kurnia dalam sambutannya menyampaikan, atas nama pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang mengapresiasi dan sangat mendukung atas terlaksananya kegiatan Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila ini.
Pancasila adalah sebagai benteng negara dan dasar negara yang menjadi landasan pondasi utama titik acuan kita dalam mengatur kehidupan, berbangsa dan bernegara di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sejak dirumuskannya sebagai dasar negara dalam sidang penyelidik usaha kemerdekaan pada 1 Juni 1945 dan disahkan secara konstitusional pada 18 Agustus 1945 Pancasila dikatakan dikatakan sebagai Falsafah negara dan pandangan hidup ideologi nasional.
Sebagai sebuah negara bangsa besar yang memiliki konsepsi dan cita-cita yang jelas, hari ini bagaimana kita memperdalam pemahaman, penghayatan dan mempercayai nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila dan saling keterkaitan antara satu sama lainnya, sebut Tri Kurnia.
Sementara itu, Kepala BPIP-RI Prof. Drs. K. H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D dalam sambutannya menyampaikan bahwa proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia merupakan proklamasi terhebat sepanjang sejarah di muka bumi.
Hal itu dikarenakan melalui proklamasi kemerdekaan tersebut telah membebaskan dan mempersatukan kembali 57 negara (kerajaan) hanya dengan waktu 59 detik,” tutur Prof. Yudian.
Ia juga mengatakan bahwa hubungan antara Islam dan Pancasila tertuang pada Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab. Kemanusiaan menjadi titik temu agama-agama di dalam Pancasila, kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Karena kemanusiaan Pancasila merupakan “kemanusiaan konstitusional” yang menempatkan setiap penduduk Indonesia sebagai warga negara yang memiliki kedudukan setara di hadapan konstitusi dan hukum.
Maka nilai kemanusiaan tersebut juga mengacu pada penghormatan terhadap kewarganegaraan.
Nilai kemanusiaan bersifat universal dimana agama-agama memuliakannya. Namun pada saat yang bersamaan juga bersifat nasional dan konstitusional, ungkapnya.
Dikesempatan tersebut, turut pula dilakukan Penyerahan plakat oleh Kepala BPIP-RI Prof. Drs. K. H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D kepada Plt. Sekda Aceh Tamiang, Drs. Tri Kurnia dan penyerahan senjata khas Aceh Tamiang “Tumok Lada” oleh Plt. Sekda Aceh Tamiang, Drs. Tri Kurnia Kepada Kepala BPIP-RI Prof. Drs. K. H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D. ( Poris )