BNNP Aceh menangkap tersangka bersama 33 kilogram sabu di wilayah Lhokseumawe.
Banda Aceh | BidikIndonesia – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh berhasil membongkar jaringan narkoba lintas negara Aceh-Malaysia dalam dua operasi terpisah. Dari pengungkapan ini, petugas menyita puluhan kilogram sabu, ratusan ribu butir ekstasi, serta ratusan kilogram ganja.
Dalam operasi pertama, BNNP Aceh mengamankan 33 kg sabu dan 262.000 butir pil ekstasi dari sindikat narkoba internasional. Kepala BNNP Aceh, Brigjen Pol. Drs. Marzuki Ali Basyah, M.M, mengatakan bahwa kasus ini menambah panjang daftar pengungkapan jaringan peredaran narkoba Aceh-Malaysia.
Kasus ini terungkap pada Kamis (7/2/2025), saat Tim BNNP Aceh menangkap tersangka yang membawa sabu dan ekstasi untuk dikirim ke Lhokseumawe menggunakan sepeda motor. Tersangka mengaku mendapat perintah dari seorang bandar berinisial Y yang berada di Malaysia.
Dari pengakuan tersangka, petugas menemukan sebuah rumah kosong di perkebunan kelapa sawit Dusun Bukit Nibung, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara. Di lokasi tersebut, ditemukan 104 bungkus pil ekstasi (sekitar 262.500 butir) dan 18 bungkus sabu (sekitar 33 kg). Tersangka yang diamankan, H (35), merupakan warga Desa Meunasah Blang Kandang, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe.
Di lokasi terpisah, BNNP Aceh juga menangkap dua pelaku jaringan peredaran ganja di Jalan KKA – Bener Meriah, Kecamatan Nisam Antara, Kabupaten Aceh Utara. Kedua pelaku, UC (50) warga Meunasah Mesjid, Muara Dua, Lhokseumawe, dan SK (42) warga Deli Serdang, Medan, ditangkap saat akan mengantarkan ganja menggunakan mobil Toyota Innova Reborn berpelat BL 1752 NM.
Dari tangan mereka, petugas menyita 11 karung ganja dengan berat bruto total 184,8 kg. Pengungkapan ini berawal dari informasi masyarakat yang mencurigai adanya pengiriman ganja dalam jumlah besar menggunakan mobil. Tim BNNP Aceh melakukan penyelidikan dan menangkap para pelaku saat hendak mengantar barang haram tersebut ke daerah Nisam, Aceh Utara.
Marzuki menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang telah memberikan informasi intelijen hingga kasus ini berhasil diungkap. “Kami sangat berterima kasih atas dukungan masyarakat dalam memberantas narkoba. Informasi yang Anda berikan sangat berharga bagi kami,” ucap Marzuki dalam wawancara bersama RRI, Senin (10/2/2025).
Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak ragu melaporkan peredaran narkoba melalui saluran resmi BNN, seperti hotline, website, dan media sosial. “Kami menjamin kerahasiaan informasi yang diberikan oleh masyarakat,” tegasnya.[RRI]
Sebagai langkah strategis, BNNP Aceh telah melatih ratusan intelijen dari masyarakat dan menempatkannya di daerah-daerah rawan peredaran narkoba, seperti pesisir laut, lingkungan kampus, hingga tempat hiburan. Dengan kerja sama erat antara BNN dan masyarakat, diharapkan Aceh dapat terbebas dari peredaran narkotika.