Bimtek Aparatur Gampong di Aceh Jaya Diduga Ricuh, Penyelenggara Membantah

Bimtek Aparatur Gampong di Aceh Jaya Diduga Ricuh, Penyelenggara Membantah

ACEH JAYA, Bidikindonesia.com Peserta Bimbingan Teknis (Bimtek) aparatur gampong dan pengurus BUMG se-Kabupaten Aceh Jaya mengaku kecewa terhadap panitia pelaksana, diduga kurang matang mempersiapkan kegiatan.

Mulai dari nasi kotak lauknya diduga basi, uang transportasi diberikan tidak sesuai hingga tempat dan jadwal berubah-ubah.

Seperti diungkap Herman, salah seorang peserta bimtek, menyebutkan di hari kedua, Selasa 28 November 2023, pelaksanaan bimtek di Pantai Ujong Pusong, Kecamatan Setia Bakti, kabupaten setempat, sempat terjadi perdebatan. ∆

“Karena adanya penambahan jadwal dan uang transportasi diberikan tidak sesuai,” katanya.

Karena itu ia menilai persiapan kegiatan itu terkesan tidak matang dan tidak jelas. Awalnya, kata Herman, kegiatan ini rencananya di Pulau Reusam, namun batal dan pelaksanaannya digeser.

Bacaan Lainnya

“Skedul acara juga ikut diubah, bahkan kemarin ada peserta diduga dapat lauk sudah basi,” sebut Herman.

Herman mengatakan dari hasil perdebatan itu, akhirnya panitia memberikan uang transportasi sebagaimana tuntutan para peserta, yaitu Rp600 ribu per orang.

“Dalam perdebatan itu peserta komplain akibat tidak diberikan uang transportasi, dan tidak mau lagi ditambah agenda secara mendadak,” tambahnya.

Sementara itu, Pembina Lembaga Island Centre, Teuku Abdul Hanan, saat konferensi pers, Rabu 29 November 2023, membantah ada keributan dan perdebatan pada bimtek pada Selasa kemarin.

Dia menjelaskan saat itu para peserta keberatan jika harus ditambah jadwal bimtek untuk hari berikutnya, dan mareka meminta diberikan uang transportasi.

Kata Hanan, jika kemarin adanya anggapan cek-cok atau ribut, ia menegaskan hal itu tidak ada. Menurutnya, kalau cek-cok itu terjadi antara dua belah pihak, yaitu peserta dan panitia.

“Boleh tanya kepada seluruh peserta, ada tidak cek-cok dengan panitia. Itu tidak ada,” tegas Teuku Hanan.

Dia menjelaskan bahwa adanya penambahan hari selanjutnya, itu karena permintaan untuk mengisi lebih banyak materi tentang BUMDes.

Kemudian, lanjutnya, pihaknya mengumumkan penambahan waktu dan beberapa orang peserta di bagian belakang menyampaikan tidak mau datang lagi, dan meminta diberikan uang transportasi.

Saat dikatakan ribut itu, “Saya keluar untuk menjelaskan kepada mareka, bahwa panitia tidak menyiapkan uang transportasi dalam fisik. Akhirnya, peserta mengutuskan empat orang perwakilan kecamatan untuk diminta nomor rekening, dan ditransfer uang transportasi tersebut,” ucapnya.

Dia pun menegaskan terkait permasalahan nasi kotak diterima peserta lauknya basi, itu tanggung jawab pihak catering sepenuhnya.

Kata Hanan, pihaknya juga sempat memanggil pihak catering ada di Aceh Jaya, dan menyampaikan komplain dari para peserta akibat lauknya basi.

Dia mengakui bahwa ada sebagian nasi kotak diganti pihak catering, dan ada juga berikan uang ganti rugi untuk membeli sendiri di tempat lain.

Selain itu, kata Hanan, terkait batalnya bimtek di Pulau Reusam karena faktor cuaca terpantau di November dan Desember tidak bersahabat.

“Sehingga kami pun sepakat dalam musyawarah memutuskan, jika pelaksanaan kegiatan ini dilakukan di Ujong Pusong. Di tempat ini untuk fasilitasnya termasuk lengkap, didukung listrik, musala, toilet, dan di sini sebagai tempat lokasi wisata,” tutup Hanan.[KBA]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *