BANDA ACEH, BidikIndonesia.com Pasangan calon (Paslon) presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dikabarkan bakal memangkas anggaran subsidi BBM untuk merealisasikan program makan siang dan susu gratis.
Menanggapi kabar tersebut, Akademisi Hukum dan HAM Fakultas Syariah UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Iping Rahmat Saputra, mengatakan itu adalah narasi dengan tujuan agar dipilih dan menduduki jabatan tertinggi sebagai pemimpin negara.
Menurut Iping, bila dilihat dalam konsep keilmuan, narasi yang diucapkan paslon nomor urut 2 tentang makan gratis, paslon nomor 1 BBM gratis, dan paslon 3 memberikan dukungan kepada Palestina, itu semacam gejala penyakit yang mengindikasikan sesuatu ada yang kurang sebab dalam setiap uraian politik.
“Apa yang diucapkan tidak dilakukan” kata Iping kepada KBA.ONE, Selasa 20 Februari 2024.
Iping mengungkapkan selama paslon nomor urut 2 tidak menjelaskan program ini secara logis, ditakutkan masyarakat akan banyak berspekulasi. Seandainya kabar itu benar, maka menyebabkan subsidi BBM dipangkas dikhawatirkan akan terjadinya inflasi.
Kata Iping, di erah presiden terdahulu, kenaikan harga BBM akan berdampak terhadap meningkatnya angka inflasi sekitar 5 persen lebih. Kemudian juga berdampak terhadap harga bahan pokok, tarif listrik naik, dan sebagainya. Sayangnya kenaikan itu sesuai dengan pendapatan masyarakat.
Ia khawatir, jika itu terjadi maka akan berdampak dengan sulitnya lapangan kerja dan akhirnya tumbuhnya kriminal. Namun Iping tidak memungkiri, secara keterampilan program dibawakan ketiga paslon capres dan wapres itu sangat indah bagi masyarakat.
Namun dalam persoalan ini, menurutnya perlu adanya mekanisme yang jelas, ditakutkan inflasi akan terjadi lebih tinggi dari sebelumnya. “Negara kita masih sangat kurang dari segi pendidikannya, akses untuk Pendidikan sangat sulit, dan pada akhirnya masyarakat kita menjadi konsumtif,” ungkapnya.
Selain itu, selama tidak ada pernyataan logis tentang narasi makan gratis dan susu gratis, bagi Iping itu adalah penipuan yang paling antik di setiap calon dengan berbagai macam pola.
Menurutnya, tujuannya sangat baik tetapi diawali dengan proses yang tidak baik, tentu pada akhirnya terjadi tidak memuaskan. “Dengan adanya naratif makan gratis dan susu gratis, tentu ini adanya potensi tidak terwujud,” ucapnya.
Sebagai informasi, berdasarkan hasil perhitungan suara dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), Rabu 21 Februari 2024, pukul 07:00 WIB, Prabowo-Gibran unggul 58.77 persen suara masuk dari perhitungan mencapai 73.33 persen. Kemudian, Anies-Muhaimin 24,25 persen dan paslon Ganjar-Mahfud 16,98 persen.[KBA]