Abu Salam Pastikan Investasi Bio Karbon di Sabang

Abu Salam Pastikan Investasi Bio Karbon di Sabang

Banda Aceh | BidikIndonesia – Aceh terus menjadi magnet bagi investor asing, terutama di sektor energi terbarukan. Langkah strategis Komite Peralihan Aceh (KPA) Luwa Nanggroe untuk menggelar dialog peluang investasi di sektor energi bio karbon pada Kamis, 25 Juli 2024 lalu di Hermes Hotel, Banda Aceh, kini membuahkan hasil nyata.

Acara yang dihadiri oleh tujuh delegasi dari Malaysia itu menjadi momentum penting dalam upaya mendorong investasi di Aceh, khususnya di sektor energi hijau.

Hari ini, Ketua KPA Luwa Nanggroe, Teuku Emi Syamsumi, yang lebih akrab disapa Abu Salam, mengonfirmasi bahwa salah satu investor dari Malaysia telah menyatakan kesepakatan untuk berinvestasi di sektor tambang dan bio karbon di Pulau Sabang.

Menurut Abu Salam, investasi ini merupakan langkah awal yang krusial dalam upaya membangun Aceh melalui sektor energi yang ramah lingkungan.

“Investasi dalam energi terbarukan seperti bio karbon adalah masa depan yang menjanjikan. Kita berharap dengan masuknya investasi ke Aceh, akan membuka lebih banyak lapangan kerja dan mendukung pembangunan berkelanjutan di Aceh,” ungkap Abu Salam saat dikonfirmasi, Minggu (1/9/2024).

Bacaan Lainnya

Dalam pertemuan yang berlangsung intensif antara KPA Luwa Nanggroe dan delegasi Malaysia, disepakati bahwa proyek bio karbon di Sabang nantinya akan memanfaatkan teknologi terkini untuk menghasilkan energi ramah lingkungan.

Bio karbon yang dihasilkan akan disalurkan ke Penang, Malaysia. Namun, Abu Salam mengungkapkan rencana untuk mempermudah proses distribusi dan penghematan biaya transportasi.

“Kami akan mengupayakan agar investor dapat membuka juga investasi bio karbon di Kota Langsa. Langkah ini tidak hanya memperpendek jarak penyaluran ke Penang, tetapi juga memaksimalkan potensi sumber daya lokal di Langsa,” jelas Abu Salam.

Langkah ini mendapat dukungan penuh dari Ketua Umum Komite Peralihan Aceh (KPA), Muzakir Manaf, yang memiliki visi untuk menciptakan lapangan kerja yang luas dan merata di seluruh Aceh.

Dengan hadirnya investasi dari Malaysia, diharapkan Aceh akan menjadi pusat pengembangan energi terbarukan di kawasan, serta mampu menarik lebih banyak investor asing di masa mendatang.

Dialog peluang investasi yang digagas oleh KPA Luwa Nanggroe tak hanya menjadi bukti keseriusan Abu Salam dan rekan-rekannya dalam membangun Aceh, namun juga menggambarkan semangat untuk membawa Aceh ke era baru ekonomi hijau.

Dengan dukungan penuh dari tokoh-tokoh penting seperti Muzakir Manaf, diharapkan Aceh akan menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengembangkan sektor energi terbarukan.

“Ini adalah langkah awal dari banyak peluang yang bisa kita ciptakan bersama. Kami mengundang lebih banyak investor untuk melihat potensi besar Aceh di berbagai sektor, bukan hanya energi terbarukan, tetapi juga sektor lainnya yang dapat membantu memajukan perekonomian Aceh,” tambah Abu Salam optimis.

Dengan komitmen yang kuat dari KPA Luwa Nanggroe dan minat investor asing yang terus meningkat, Aceh diharapkan dapat melangkah maju dalam pembangunan berkelanjutan, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya.

Investasi bio karbon di Sabang dan Langsa hanyalah permulaan dari perubahan besar yang sedang menanti Aceh di masa depan.[Sipnews]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *