BENER MERIAH, Bidikindonesia.com Berdasarkan Informasi dari masyarakat Pemerintah Kampung Alur Cincin Kecamatan Pintu Time Gayo, kabupaten Bener meriah, Sejak tahun 2015 dana desa di kuncurkan oleh pemerintah pusat, untuk kampung Alur Cincin. Senin (13/11/2023).
“Sudah mencapai Ratusan Milyar Rupiah, begitu juga dengan angggaran dana desa yang di plotkan untuk peningkatan ekonomi masyarakat kampung Alur Cincin, sejak tahun 2020 mencapai Rp, 350 juta lebih, untuk pernyataan modal Badan usaha milik kampung (BUMK) Alur Cincin.
Sampai saat ini sudah berjalan selama tiga tahun masa pengololaan uang tersebut, bisa di katakan belum ada nampak hasil dari keuntungan yang dapat di rasakan oleh masyarakat kampung Alur Cincin ini.”Jelas seorang warga pada Media ini, Sabtu 11 November 2023.
“Sementara itu, berdasarkan Penulusuran Awak Media di Aplikasi Jaringan Pencegahan Korupsi dana desa (JAGA-DESA), terdapat pemerintah kampung Alur Cincin, kecamatan pintu time gayo, menganggarkan dana desa untuk modal BUMDES atau BUMK Kampung Alur Cincin, selama tiga tahun berturut-turut, yaitu tahun anggaran 2020 sebesar Rp. 70 juta, tahun 2021 sebesar Rp 215 juta dan di tahun anggaran 2022 di tambah lagi sebesar Rp 70 juta.
Artinya BUMK Kampung Alur Cincin memiliki modal selama tiga tahun terakhir Sebesar Rp 350 juta, dan patut dipertanyakan berapa keuntungan dalam setahun dari modal sebesar itu, katakanlah rugi, berapa kerugian yang di alami dan penyebabnya apa.? itu yang menjadi pertanyaan bagi masyarakat Kampung Alur Cincin selama ini.
“Semoga pihak penegak hukum (APH) di wilayah kabupaten bener meriah tidak tinggal diam, segera mungkin mengusut tuntas, Terkait adanya dugaan penyalahgunaan dana BUMK Kampung Alur Cincin Pintu Rime Gayo.
“Sementara itu, Kepala desa atau Reje Kampung Alur Cincin, yang di konfirmasi Media ini lewat tlpon dan pasan Chat WA, mengatakan dan memberikan dana BUMK Kampungnya itu bukan Rp 350 juta, malah lebih dari jumlah tersebut, dengan tidak menjelaskan secara detailnya. Selasa (14/11/2023).
Dan ia menjelaskan, tidak semua uang BUMK tersebut di kelola oleh pihak BUMK di Kampung saja, namun ada juga yang di kelola oleh Badan usaha milik desa bersama BUMDESMA kecamatan pintu Rime Gayo, sebesar Rp 300 juta, untuk modal usaha dan pembangunan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).” Terang kades itu.
“Tetapi sekaran belum jalan SPBUnya, maka belum ada hasil, kalau untuk modal dasar BUMK di Kampung Alur Cincin sendiri, semasa di kelola oleh pengurus yang dulu tidak ada untungnya juga, “Selama di kelola oleh pengurus yang baru, tahun lalu ada untungnya sebesar Rp 1 juta rupiah, dengan unit usaha dagang jual beli kopi.”Tutup Reje Kampung Alur Cincin tersebut.[detikAceh]