Terkait Ricuh Pemira Ketua BEM Unimal, Rektor Akan Panggil Para Pihak, Zulhery Bantah Tudingan Provokasi

Terkait Ricuh Pemira Ketua BEM Unimal, Rektor Akan Panggil Para Pihak, Zulhery Bantah Tudingan Provokasi

LHOKSEUMAWE, bidikindoneaia.com, Kericuhan di luar persidangan sengketa pemilihan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Malikussaleh (Unimal) menjadi sorotan. Bentrokan terjadi antara pendukung Paslon 01 (Muhammad Ilal Sinaga dan M. Yudha Sirgi Adhnana) dan Paslon 02 (Zulhery dan Misbahul Munir), memicu tudingan provokasi kepada tim Paslon 02. Dalam konferensi pers di Setber Jurnalis Jibie Kupi, Keude Aceh, Banda Sakti, Lhokseumawe, Sabtu (7/12), Tim Paslon 02 melalui juru bicaranya, Mario, membantah tudingan tersebut.

Menurut Mario, kericuhan bermula dari kesalahpahaman di luar lokasi persidangan. “Awalnya, situasi berjalan kondusif, hingga salah satu pendukung Paslon 01 merasa terganggu oleh pendukung kami yang merokok di area tersebut. Namun, yang memulai tindakan agresif justru pendukung Paslon 01, berupa dorongan dan pemukulan,” jelasnya.

Mario juga menambahkan bahwa insiden sempat mereda, tetapi kembali memanas ketika sejumlah pendukung Paslon 01 mendatangi pendukung Paslon 02 di luar gerbang kampus, mengakibatkan salah satu pendukung Paslon 02 berinisial MDR (21) menjadi korban kekerasan fisik. “Korban sudah melaporkan kejadian ini ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Lhokseumawe untuk diproses lebih lanjut,” tegasnya.

Tim Paslon 02 meminta publik menghormati proses sengketa pemira yang masih berlangsung dan mengkritik narasi media yang dianggap tidak netral. “Kami berharap media berhati-hati dalam pemberitaan dan pihak kampus dapat menjadi mediator atas kericuhan ini,” ujar Mario.

Tanggapan Rektor Unimal Herman Fithra

Bacaan Lainnya

Saat Media bidik indonesia lakukan konfirmasi kepada Rektor Universitas Malikussaleh, Prof. Dr. Herman Fithra, S.T., M.T., IPM., Asean.Eng mengatakan, bahwa ia belum berani memberikan pernyataan apapun, senin para pihak akan dipanggil untuk dimintai keterangan biar jelas dulu apa permasalahanya oleh wakil rektor, setelah itu baru kita akan menginformasikan kembali ke media,

“Kita belum berani berikan pernyataan apapun kepada publik, senin ini kita akan panggil dulu para pihak untuk dimintai keterangan agar biar jelas dulu apa pokok permasalahanya oleh wakil rektor, senin baru kita akan infokan krmbali setelah lengkap fakta, agar tidak salah saya merespon,” ujarnya.

Kapolres Lhokseumawe, AKBP Henki Ismanto, S.I.K juga menegaskan pihaknya telah menerima laporan dari kedua belah pihak dan akan menindaklanjuti kasus ini sesuai hukum yang berlaku.

“Kami sudah menerima laporan dan sedang melakukan penyelidikan. Para pihak akan dipanggil oleh tim penyidik selasa lusa untuk dimintai keterangan untuk memastikan siapa yang bertanggung jawab atas kericuhan ini. Semua pihak harus tunduk pada hukum, tanpa terkecuali,” ujar Hengki.

Kapolres juga mengimbau semua pihak untuk tetap tenang dan menyerahkan penyelesaian kasus ini kepada pihak berwenang. “Mari kita selesaikan ini dengan cara yang damai. Apalagi ini terkait mahasiswa, tentunya ini masalah internal kampus yang dapat diselesaikan dengan cara damai, pihak kampus tentunya tidak tutup mata terkait hal itu, semua pasti ada proses, dan kita berharap Jangan sampai ada pihak yang mencoba memperkeruh situasi,” tutupnya.

Hingga berita ini diturunkan, situasi di kampus Unimal sudah berangsur kondusif, namun pengamanan tetap diperketat untuk mengantisipasi potensi konflik lanjutan. Proses sengketa pemira masih berlangsung dan menjadi perhatian banyak pihak.