Senin, 5 Desember 2022 – 20:02 WIB
VIVA Politik – Kekalahan Indonesia atas gugatan yang diajukan Uni Eropa di World Trade Organisation (WTO) dapat perhatian Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Dia menilai kekalahan RI dalam gugatan soal komoditi nikel menunjukkan ada kekuatan global.
Cak Imin bilang kekuatan global itu terus memaksa RI untuk melakukan ekspor bahan mentah. Dengan pemaksaan ekspor bahan mentah itu akan menguntungkan negara Barat terutama Uni Eropa.
“Pembatasan/pelarangan ekspor bahan mentah merupakan policy nasional kita untuk mendorong kepentingan hilirisasi industri dalam negeri. Namun, pemaksaan ekspor ini malah akan menguntungkan negara-negara lain, khususnya Barat,” kata Cak Imin, dalam keterangannya yang dikutip pada Senin, 5 Desember 2022.
Maka itu, menurut dia, RI perlu ada perubahan policy perdagangan global bahkan pergeseran orientasi hubungan luar negeri. Ia mengatakan demikian karena negara Barat sudah memiliki skenario.
“Sekarang kita lihat bagaimana negara-negara barat sepakat batasi harga minyak Rusia jadi 60 dolar/barel. Sebagai balasan atas policy OPEC+ yang mengurangi produksi minyak mereka sebanyak 2 juta barel/hari,” lanjut Wakil Ketua DPR tersebut.
Bagi Cak Imin, perubahan policy itu dengan membuat model persekutuan dagang berbasis produsen komoditi seperti OPEC. Ia bilang hal itu mendesak untuk dilakukan.
source