Plt Sekdakab Aceh Besar Bahrul Jamil SSos MSi bersama sejumlah Kepala OPD terkait memantau harga kebutuhan pokok menjelang bulan Ramdhan 1446 H di Pasar Induk Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Selasa (5/02/2025).
Aceh Besar | BidikIndonesia – Menjelang bulan suci Ramadhan 1446 H, Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Aceh Besar, Bahrul Jamil, SSos MSi, melakukan pemantauan langsung ke Pasar Induk Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya, pada Selasa (25/2/2025).
Kunjungan ini bertujuan memastikan stabilitas harga bahan pokok di tengah lonjakan permintaan masyarakat menjelang Ramadhan.
Dalam kunjungannya, Bahrul Jamil didampingi oleh berbagai pejabat terkait, termasuk anggota DPRK Aceh Besar, Asisten II M. Ali, Kadis Pangan Alyadi SPi, MM, Plt Kepala Diskopukmdag Aceh Besar Trizna Darma ST, Plt Kepala Dishub Aceh Besar Dodi Trizna S.STP, M.Si, Kadis Pertanian Jakfar SP MSi serta sejumlah unsur Forkopimcam.
Kehadiran mereka di tengah pasar mendapat perhatian dari para pedagang dan pembeli yang berharap harga kebutuhan pokok tetap terjangkau.
“Pemantauan ini penting untuk memastikan tidak ada lonjakan harga yang terlalu tinggi menjelang Ramadhan. Kami ingin masyarakat merasa tenang dan tidak terbebani dengan harga bahan pokok yang mahal,” ujar Bahrul Jamil di sela-sela kunjungannya.
Dalam kunjungan tersebut, Plt Sekda Bahrul Jamil mengamati berbagai komoditas yang diperdagangkan. Ia memastikan bahwa harga-harga kebutuhan pokok tetap terjangkau dan tidak mengalami lonjakan yang merugikan.
“Pemantauan langsung ini kami lakukan agar masyarakat dapat menyambut Ramadhan dengan tenang, tanpa harus khawatir terhadap kenaikan harga bahan pokok,” ungkap Bahrul Jamil.
Di pasar, harga beras menjadi salah satu fokus utama. Beras jenis medium, seperti cap Tiga Rusa dan cap Jempol, tercatat dijual seharga Rp14.000 per kilogram, sedangkan beras SPHP lebih murah di kisaran Rp13.100 per kilogram. Untuk beras premium, seperti cap MB Blang Bintang dan Ramos, harga mencapai Rp14.700 per kilogram.
Selain beras, Plt Sekda juga memantau harga bumbu dapur dan kebutuhan pokok lainnya. Harga cabai merah keriting berada di angka Rp38.000 per kilogram, sedangkan cabai rawit hijau Rp40.000 per kilogram.
Harga bawang merah, bawang putih honan, dan bawang bombay masing-masing ditetapkan Rp35.000, Rp42.000, dan Rp30.000 per kilogram.
Sementara kedelai, yang merupakan bahan baku tahu dan tempe, harga stabil di Rp13.000 per kilogram.
“Selain beras dan bumbu dapur, kami juga mengawasi harga minyak goreng, gula pasir, tepung terigu, daging, dan komoditas lainnya, sehingga seluruh kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan harga yang wajar,” tegasnya.
Harga minyak goreng curah dipatok Rp18.000 per liter, dengan Minyakita dijual Rp15.700 per liter, dan minyak goreng premium mencapai Rp21.000 per liter.S
Sementara itu, gula pasir curah dijual Rp19.000 per kilogram dan tepung terigu Rp14.000 per kilogram.
Untuk sektor protein, harga daging ayam ras mencapai Rp30.500 per kilogram, sedangkan telur ayam ras dijual Rp25.600 per kilogram.
Meski harga daging sapi segar masih tinggi di angka Rp150.000 per kilogram, produk daging olahan seperti tetelan dijual dengan harga Rp50.000 per kilogram.
Di sisi perikanan, harga ikan segar seperti bandeng, ikan kembung, dan tongkol/tuna/cakalang berada pada kisaran Rp30.000 hingga Rp45.000 per kilogram, sementara udang segar dihargai Rp65.000 per kilogram.
Tak ketinggalan, komoditas sayur-mayur dan buah juga mendapat perhatian. Harga tomat tercatat Rp12.000 per kilogram, ketimun Rp6.000, sawi hijau Rp8.800, kangkung Rp5.000, kacang panjang Rp6.000, dan kentang Rp18.000 per kilogram.
Sementara itu, pisang lokal dibanderol Rp15.000 per kilogram dan jeruk lokal Rp20.000 per kilogram.
Plt Sekda Bahrul Jamil dengan keyakinannya menyatakan bahwa langkah pengawasan ini akan membantu menjaga daya beli masyarakat.
“Kami berkomitmen untuk terus memantau dan memastikan bahwa harga kebutuhan pokok tetap stabil. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam menjaga kesejahteraan masyarakat Aceh Besar menjelang Ramadhan 1446 H,” pungkasnya.[Ketikkabar]
Dengan pemantauan intensif ini, diharapkan masyarakat Aceh Besar dapat menyambut bulan suci dengan tenang dan tanpa beban khawatir akan fluktuasi harga bahan pokok.