BidikIndonesia | Aceh Utara – Ke 82 KK adalah warga Desa Matang Linya dan Desa Pucok Alue Kecamatan Baktiya. Menurut informasi didapat Media ini, Sabtu 20 April 2024, sebenarnya lebih kurang 82 KK warga yang mengalami kurangnya arus listrik ini didua Desa tersebut telah melaporkan ke pihak PT. PLN Persero unit layanan pelanggan (ULP) Panton Labu terkait kurangnya arus listrik yang diterima masyarakat.
Tidak maksimalnya arus yang diterima masyarakat telah dialami lebih kurang selama satu tahun ini.
Sehingga kurangnya arus listrik selama satu tahun tersebut berdampak pada kurang maksimalnya dan terganggunya kegiatan masyarakat sehari hari.
Permasalahan kurangnya arus listrik ini mengakibat kan memasak nasi butuh berjam-jam menunggu waktu nasi matang, kulkas yang tidak maksimal, kipas angin yang lelet, strika yang tidak bisa digunakan secara maksimal, blender tidak bertenaga, lampu penerang yang sering berkedip-kedip, mesin cuci yang berputar tidak maksimal, mesin Sanyo tidak bertenaga dll.
” Kami sebagai masyarakat pelanggan PT. PLN Persero Lhokseumawe sangat merasa dirugikan, Mengapa PT. PLN Persero Lhokseumawe berbuat seperti itu, padahal kami membayar sesuai jumlah kWh yang kami pasang. Tapi mengapa pihak PT. PLN Persero mengambil kebijakan merugikan masyarakat seperti itu.
Kami minta kepada pihak terkait untuk menyelesaikan masalah ini dan harus membayar kerugian yang kami derita selama setahun ini.” Ungkap salah satu warga yang tak bersedia disebutkan namanya kepada media informasi.
Ia menambahkan, perihal kurang arus listrik yang diterima masyarakat telah dilaporkan kepada PT. PLN unit layanan pelanggan Panton labu namun sampai saat ini belum tampak tindakan yang dilakukan PLN Alias Tak ada tanggapan pungkasnya.
Untuk mendapatkan tanggapan dari pihak PLN awak media ini,mendatangi kepala kantor unit layanan pelanggan ULP Panton Labu Senin 22/4/24 akan tetapi kepala ULP, Rizal Fahmi tidak bisa menjumpai awak media, karena lagi mengikuti sertifikasi.
Tidak sampai disitu ke esokan harinya selasa 23/4/2024, awak media mendatangi kembali menjumpai kepala ULP Panton labu,hal sama juga terjadi karena kepala ULP lagi rapat.
Tidak ada kata lelah dalam menjalankan sebuah profesi, awak media mencoba mendatangi kembali ULP Panton labu di hari ketiga Rabu 24/4/2024.
Ternyata lagi lagi gagal menjumpai kepala ULP Panton labu, terkesan kepala ULP enggan bertemu dengan wartawan.
Tidak berhenti sampai situ awak media mencoba menghubungi koordinator teknik lewat telpon selulernya Rabu 24/4/2024, Faisal menyatakan dirinya tidak berwenang memberikan keterangan terkait kasus ini dan saya pun lagi di lapangan tutup nya.
Hingga berita ini di tayang belum mendapat klarifikasi dari pihak PT. PLN Persero Lhokseumawe.[detikperistiwa]