Kamis, 22 Desember 2022 – 15:40 WIB
VIVA Politik – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyentil soal manajemen anggaran Pemerintah Aceh yang hanya bergantung pada transfer dari pusat dan minim pendapatan daerah tanpa adanya terobosan yang kreatif.
Bahkan sebagian anggaran itu dihabiskan hanya untuk belanja biaya pegawai hingga barang dan jasa. Kemudian untuk rakyat hanya mendapat porsi 20-25 persen, belum lagi ada potongan dan sebagainya.
Problem tersebut yang membuat Aceh masih bertengger di posisi 10 provinsi termiskin di Indonesia, padahal anggaran transfer dari pusat untuk Aceh masuk lima besar dari provinsi lain.
“Dari proporsi anggarannya hampir sebagian besar tergantung dari transfer [pemerintah] pusat, PAD (Pendapatan Asli Daerah) kecil. Artinya apa? Belum kreatif, belum ada terobosan kreatif,” katanya.
“Kedua, komposisi anggarannya hanya belanja untuk pegawai dan barang dan jasa; untuk rakyat 25 persen, belanja modal–kalau itu turun semua, kalau ada potongan lagi, waduh, ini harus ada perbaikan manajemen,” kata Tito usai menghadiri rapat koordinasi pimpinan daerah di Pendopo Gubernur Aceh, Banda Aceh, Kamis, 22 Desember 2022.
source