KNPI Aceh Barat Minta Perusak Sekretariat Diproses Hukum

KNPI Aceh Barat Minta Perusak Sekretariat Diproses Hukum

Wakil Ketua KNPI Aceh Barat Bidang Politik, Hukum dan Ham, Weila Mahusda.

Meulaboh | BidikIndonesia – DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Aceh Barat meminta pelaku perusak Sekretariat dalam Konfercab HMI Meulaboh diproses hukum. Hal itu ditegaskan Wakil Ketua KNPI Aceh Barat Bidang Politik, Hukum dan Ham, Weila Mahusda.

“Organisasi-organisasi kepemudaan, kamis silakan menggunakan aset gedung KNPI, tapi jika dirusak maka harus bertanggungjawab,” ujarnya dalam siaran pers diterima RRI.co.id, Selasa (28/1/2025).

Hal itu disampaikan menyikapi insiden kericuhan yang terjadi di Sekretariat KNPI Aceh Barat pada Konferensi cabang (Konfercab) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Meulaboh pada 23 Januari 2025. Anarkis sejumlah oknum pemuda saat acara itu merusak aset dan fasilitas dalam Sekretariat KNP Aceh Barat.

Pasca kejadian itu, pelaku bukannya bertanggungjawab tapi justru menyalahkan pemilik tempat yang dituduh mengintervensi pelaksanaan Konfercab HMI Cabang Meulaboh.

Bacaan Lainnya

“Jadi jangan arahnya kemana-mana, apa lagi menggiring opini bahwa KNPI mengintervensi Kofercab HMI. Karena kami sama sekali tidak memiliki kepentingan untuk itu, jangan berpikir liar soal itu,” ujar Weila Mahusda.

Sebagai lembaga tempat bernaungnya organisasi-organisasi kepemudaan, DPD KNPI Aceh Barat sangat terbuka dan mempersilahkan OKP yang ngin menggunakan aset gedung KNPI di Jalan Teuku Umar untuk melaksanakan kegiatan.

Seperti halnya KNPI mempersilahkan HMI Cabang Meulaboh menggunakan Gedung KNPI untuk melaksanakan Konferensi Cabang pada Kamis, 23 Januari 2024.

Weila Mahusda, sangat menyayangkan terjadinya kericuhan dalam Konferensi tersebut hingga terjadinya perusakan aset-aset gedung yang merupakan milik dan tanggungjawab pemuda Aceh Barat.

“KNPI berharap kepada seluruh pihak yang ingin menggunakan Gedung dan aset-aset yang ada di dalamnya untuk dapat menjaganya dengan baik, karena itu merupakan fasilitas publik milik pemuda Aceh Barat dan milik pemerintah,” lanjut Weila.

Secara Khusus Weila yang juga merupakan alumni HMI tersebut berharap dan mengingatkan kepada kader-kader HMI Meulaboh yang sedang melaksanakan Konfercab untuk mengedepankan adab dan nilai-nilai keislaman.

“Sebagai organisasi mahasiswa Islam sudah semestinya mengedepankan akhlak dan komunikasi yang baik, tidak anarkis dan kedepankan diskusi dan musyawarah, bukan mengedepankan otot,” tegasnya lagi.

Terkait beberapa statement beberapa pihak yang seolah menuduh KNPI ikut campur atau mengintervensi jalannya Kofercab HMI adalah tidak benar. KNPI hanya ingin menertibkan serta mengingatkan sealot-alotnya pelaksanaan Kofercab HMI itu sendiri hendaknya dijalankan dengan baik tanpa melakukan pengrusakan terhadap aset gedung.[RRI]

“Silahkan HMI maupun OKP yang lain yang ingin menggunakan gedung KNPI untuk melaksanakan kegiatan secara independen, KNPI tidak akan ikut campur dalam internal masing-masing lembaga, tapi mari kita jaga Aset kita bersama yaitu gedung pemuda,” pungkas Weila.