Rabu, 25 Januari 2023 – 17:25 WIB
VIVA Politik – Keluarga korban gagal ginjal akut progresif Atipikal (GGAPA) mendesak DPR RI bisa segera membentuk Panitia Khusus atau Pansus untuk mengungkap tragedi obat sirop pemicu gagal ginjal. Tragedi itu disebut menyebabkan 324 orang anak jadi korban.
Anggota Tim Kuasa Hukum keluarga korban gagal ginjal akut, Al Araf mengatakan tragedi gagal ginjal akut pada anak belum selesai. Meskipun kasus barunya sudah tidak ada lagi.
“Kami mendesak DPR membentuk Pansus untuk menggungkap dan menyelesaikan tragedi obat beracun yang menyebabkan 200 anak meninggal dunia dan 124 anak lainnya harus menderita gangguan ginjal akut serta penyakit penyerta lainnya,” kata Al Araf saat audiensi dengan Komisi IX DPR RI, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu, 25 Januari 2023.
Al Araf menjelaskan, setidaknya ada 5 alasan pihaknya mendorong pembentukan Pansus kasus gagal ginjal akut. Pertama, ia menyinggung belum ada standar pengujian kadar Etilen Glikol dan Dietilen Glikol (DEG) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Dia menyindir sudah setahun berlalu sejak ditemukan kasus gagal ginjal misterius pada Januari 2022. Tapi, belum ada juga langkah dari BPOM dalam melakukan standarisasi pengujian.
“Hingga kini BPOM belum juga membuat standarisasi pengujian EG dan DEG, sejatinya kasus ini hanya dipandang sebelah mata oleh BPOM karena tidak ada bukti konkret perbaikan sistem oleh BPOM,” ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Pun, dia bilang, penyakit penyerta akibat gagal ginjal akut juga belum menjadi perhatian khusus. Skema pembiayaan pasien gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) di Indonesia yang ditawarkan Kementerian Kesehatan adalah pembayaran umum dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
source