Kajian Alat Musik Rapa’i Uroh Sesi Kedua Ditutup di Museum Kota Lhokseumawe

Kajian Alat Musik Rapa’i Uroh Sesi Kedua Ditutup di Museum Kota Lhokseumawe

LHOKSEUMAWE, bidikindonesia.com, Kajian alat musik tradisional Rapa’i Uroh sesi kedua resmi ditutup pada Minggu sore di Museum Kota Lhokseumawe. Acara yang berlangsung sejak pukul 14.00 WIB ini diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lhokseumawe melalui Bidang Kebudayaan sebagai bagian dari kegiatan Perlindungan, Pengembangan, dan Pemanfaatan Koleksi Secara Terpadu. Minggu, 15 Desember 2024.

Sebanyak 48 peserta yang mewakili komunitas Rapa’i Uroh se-Kota Lhokseumawe berpartisipasi dalam kajian tersebut. Para peserta mendapatkan pemahaman mendalam terkait sejarah, filosofi, hingga teknik bermain alat musik Rapa’i Uroh hingga kolaborasi musik traditional rapa’i uroh dengan seni musik dan seni lainya, yang merupakan warisan budaya khas Aceh.

Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lhokseumawe, Sofian, S.Pd., yang diwakili oleh Kepala Bidang Kebudayaan, Asep Rahmat Mulyana, S.Sos., menyampaikan apresiasinya kepada seluruh peserta.

“Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk melestarikan tradisi, tetapi juga mendorong generasi muda agar semakin mencintai seni dan budaya lokal. Rapa’i Uroh adalah identitas kita, dan tugas kita bersama untuk menjaganya tetap hidup,” ujar Asep Rahmat Mulyana dalam sambutannya.

Lebih lanjut, Asep Rahmat Mulyana menambahkan bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah dan komunitas seni budaya akan terus diperkuat. “Kami berharap kegiatan ini menjadi awal dari upaya yang lebih luas dalam mengangkat nilai budaya Aceh di tingkat nasional bahkan internasional,” tutupnya.

Bacaan Lainnya

Acara ditutup dengan penampilan Rapa’i Uroh dari beberapa peserta yang menampilkan kreasi baru hasil dari pelatihan dalam kajian tersebut. Suasana hangat penuh apresiasi mengiringi penutupan kegiatan ini, yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pelestarian budaya di Kota Lhokseumawe.