Ikhsan bersama pelanggannya, tampak juga toko yang sudah kosong karena pinang yang menumpuk telah diekspor dua bulan lalu, di Pasar Aceh, Banda Aceh, Senin (10/02/2025).
Banda Aceh | BidikIndonesia – Harga pinang di Pasar Aceh yang sebelumnya berkisar Rp 5 ribu/kilogram (kg), kini melonjak hingga Rp 9 ribu/kg. Demikian disampaikan Ikhsan, seorang penampung pinang di Pasar Aceh, Banda Aceh, Senin (10/2/2025).
“Mungkin kenaikan harga ini di pengaruhi karena hubungan kita dengan India, sebagai negara yang menerima ekspor pinang terbanyak dari Indonesia, sehingga mengakibatkan harga pinang meningkat,” ungkapnya.
Menurutnya, hubungan baik dengan negara-negara tetangga sangat mempengaruhi ekspor dari Indonesia, tingginya permintaan dari berbagai negara sehingga meningkatkan perekonomian rakyat Indonesia.
“Kita sebagai negara pengekspor terbesar di Asia, mestinya juga yang harus menentukan harga pasar ekspor. Jangan sampai barang punya kita, tapi harga barang orang lain yang menentukan. Ini, sama saja kita gagal dalam berdagang. Jadi kita harusnya mempunyai beberapa hubungan dengan negara-negara lainnya juga,” ujarnya.
Adapun harga bulat terbagi menjadi tiga kategori, harga pinang bulat yang kering Rp 9 ribu/kg, harga pinang bulat lembab Rp 8 ribu/kg, sedangkan harga pinang bulat campuran Rp 7 ribu/kg.
Sedangkan untuk harga pinang belah kering Rp 8 ribu/kg, harga pinang belah lembab Rp 7 ribu/kg, dan harga pinang belah campuran Rp 6 ribu/kg.
Ikhsan berharap kepada petani, agar tidak sering mencapur pinang lembab dengan pinang kering, yang mengakibatkan dari segi harga yang menurun juga berpengaruh pada pembusukan pinang kering dengan kualitas yang lebih bagus menjadi tidak bagus.[PoasAceh]
“Kualitas pinang kering juga berperan penting dalam penyimpanan yang lama, sehingga masyarakat dapat terus mengumpulkan pinang ketika harga rendah dan menjualnya ketika harga mulai tampak stabil,” ujarnya.