Elektabilitas Ganjar Kokoh di Puncak Survei Capres Indikator Politik

Elektabilitas Ganjar Kokoh di Puncak Survei Capres Indikator Politik

Jakarta

Lembaga survei Indikator Politik Indonesia kembali merilis hasil survei elektabilitas figur bakal calon presiden (capres) Indonesia jelang Pemilihan Presiden 2024. Figur Ganjar Pranowo kokoh menempati urutan teratas dalam beberapa simulasi bakal calon presiden dari survei tersebut.

Dalam simulasi tiga nama, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah ini mencapai 35,8 persen. Sedangkan urutan kedua ditempati Anies Baswedan dengan raihan 28,3 persen, disusul Prabowo Subianto di angka 26,7 persen.

“Tiga nama besar, Ganjar teratas 35,8%, Anies 28,3%, Prabowo 26,7%, dan sekitar 9,2% belum menunjukkan pilihan,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam keterangan tertulis, Rabu (4/1/2023).

Bacaan Lainnya


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Burhanuddin merinci dalam simulasi tujuh nama tertutup, Ganjar mendapatkan elektabilitas 32,8 persen. Kemudian Anies 26,7 persen, Prabowo 24,3 persen, dan sekitar 8,4 persen belum menunjukkan pilihan.

Sementara itu, dalam simulasi 10 nama tertutup, Ganjar masih teratas dengan elektabilitas 31,5 persen, Anies 24,4 persen dan Prabowo 21,4 persen. Sementara sekitar 8,2 persen belum menunjukkan pilihan.

Adapun dalam simulasi 19 nama semi terbuka, Ganjar tetap di posisi teratas dengan Raihan 30,7 persen, Anies 23,7 persen, dan Prabowo 20,2 persen. Sementara 8,7 persen lainnya belum menunjukkan pilihan.

Sedangkan dalam simulasi 34 nama semi terbuka, Ganjar mendapatkan elektabilitas 29,5 persen. Kemudian Anies 22,8 persen dan Prabowo 19,5 persen. Lalu, sekitar 9,3 persen belum menunjukkan pilihan.

“Ganjar dan Prabowo cenderung mengalami peningkatan dukungan, sementara Anies dan nama lainnya cenderung melemah, di berbagai simulasi pilihan,” terangnya.

Sebagai informasi, survei ini dilakukan pada 1 sampai 6 Desember 2022. Populasi survei meliputi seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan 1.220 orang yang menjadi sampel dalam survei ini. Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error–MoE) sekitar ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95%.

Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random, sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Diketahui, tidak ditemukan kesalahan berarti dalam quality control ini.

(akn/4ga)

source

Pos terkait