Budidaya Nilam Menjadi Peluang Ekonomi Baru

Budidaya Nilam Menjadi Peluang Ekonomi Baru

Kebun nilam milik Rajali, warga Gampong Bateshok Sabang.

Sabang | BidikIndonesia – Budidaya nilam saat ini menjadi salah satu peluang ekonomi yang menjanjikan bagi warga Sabang. Salah satu petani nilam di Gampong Bateshok, Kecamatan Sukamakmue, Rajali, telah menanam nilam sejak enam bulan lalu di lahan seluas satu hektar dengan sekitar 500 batang tanaman.

Rajali menjelaskan, Saat ini, budidaya tersebut masih dalam tahap pembibitan. Jika berhasil panen, akan menghasilkan sekitar 100-200 kilogram daun. Daun nilam tersebut kemudian diolah sendiri menjadi minyak nilam lalu dijual kepada penampung di Sabang.

“Baru ada hasil tiga karung daun nilam, nanti setelah jadi minyak, minyak nilam tersebut dipasarkan ke Banda Aceh dan diekspor ke luar negeri dengan harga mencapai Rp2.100.000 per kilogram. Ke depan, Rajali berencana memperluas lahan tanam hingga 2 hektar untuk meningkatkan produksi,” ujar Rajali, Rabu (05/02/2025).

Sementara itu, Keuchik Gampong Bateshok, Mansyur, mengungkapkan saat ini sudah ada sekitar 20 hektar lahan yang ditanami nilam dengan melibatkan 30 orang petani. Budidaya ini telah dimulai sejak Agustus 2024 lalu dan sudah menghasilkan panen sekitar 25 kilogram minyak nilam.

Bacaan Lainnya

Untuk mendukung keberlanjutan budidaya ini, pemerintah gampong telah memperbaiki sarana pendukung yakni ketel nilam yang sudah ada di gampong, serta kedepannya pihaknya akan memberikan bantuan pupuk dan bibit bagi para petani.

“Antusiasme para petani sangat tinggi. Kami optimis jumlah petani dan lahan budidaya nilam akan terus bertambah ke depannya. Pemanfaatan lahan tidur untuk budidaya nilam menjadi motivasi tersendiri bagi masyarakat karena dapat meningkatkan perekonomian warga,” Ucap Mansyur.[RRI]

Budidaya nilam di Sabang diharapkan, tidak hanya menjadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan ekonomi daerah melalui ekspor minyak nilam yang memiliki nilai jual tinggi di pasar internasional.