NAGAN RAYA, BidikIndonesia.com Bangkai gajah yang ditemukan warga Gampong Paya Udeung, Kecamatan Seunagan, Nagan Raya akhirnya dikuburkan warga setempat, lantaran tubuh gajah tersebut melepuh dan mengeluarkan bau menyengat.
Amatan KBA di lokasi, dua gading belalai dari bangkai gajah tersebut sudah diamankan Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Aceh, Resort Meulaboh, turut didampingi Polsek Seunagan, camat dan keuchik gampong serta perangkat desa setempat.
Dengan menggunakan alat berat excavator, sekitar pukul 20.40 WIB, bangkai Teungku Rayeuk itu berhasil dikuburkan secara cepat dengan swadaya masyarakat gampong Paya Udeung. Pasalnya, menurut cerita yang berkembang dari warga, bukan waktu yang tepat untuk berlama-lama di lokasi tersebut. Hal ini dikarenakan kawanan gajah biasa berlalu-lalang di wilayah itu.
Menurut saksi mata, belasan kawanan gajah sering terlihat mengembara sepanjang bantaran sungai Krueng Nagan di Gampong Paya Udeung hingga Kila Kecamatan Seunagan Timur pada pagi hari dan petang hingga malam.
Warga setempat sudah terbiasa melihat secara langsung kawanan gajah dan menganggap hal ini wajar. Sebab alam dan satwa liar sudah menyatu dengan mereka (masyarakat), asalkan tidak mengganggu pekerjaan serta kawanan gajah dengan kehidupannya.
Terkait penyebab kematian gajah jantan berukuran panjang sekitar 4 meter itu, tim yang terdiri dokter hewan dan BKSDA urung untuk melakukan pengambilan sampel maupun penyelidikan di tubuh bangkai gajah yang diperkirakan sudah mati sejak seminggu lalu.
Hal ini dikatakan Dokter Hewan, Pusat Kajian Satwa Liar Fakultas Dokter Hewan USK, Arman Sayuti, usai pemulasan bangkai gajah tersebut di lokasi. Kata dia, pada gajah ini tidak dilakukan sampel pemeriksaan, karena sekitaran empat hari lalu diperkirakan sudah meletus.
“Pastinya semua yang kita butuhkan untuk pemeriksaan forensik sudah tidak bermanfaat lagi, istilahnya sudah autolisis, maka kita tidak mengambil sampel apa pun,” katanya kepada KBA, Jumat 1 Maret 2024.
Sementara dua gading milik bangkai gajah tersebut sudah diamankan pihaknya, dan gading itu menjadi barang bukti untuk sementara ini. “Kita mencoba mengidentifikasi, ikut didampingi pihak kepolisian, nantinya akan diukur berapa panjangnya dan ukuran lingkarnya, lalu akan kita identifikasi,” ujarnya.
Dikatakanya, dengan bantuan masyarakat sekitar, proses penguburan terhadap bangkai gajah ini sudah tertutup rapi. Data yang dihimpun KBA.ONE, Tim BKSDA bersama Kepolisian mengidentifikasi, gading sebelah kanan berukuran 114 cm, diameter ujung 25 cm, diameter pangkal 37 cm. Kemudian gading sebelah kiri berukuran 105 cm, diameter ujung 25 cm, dan diameter pangkal 36 cm.
Sebelumnya diberitakan, warga menemukan seekor gajah yang sudah mati di lahan kosong dekat sungai Krueng Nagan Gampong Paya Udeung. Kepala Dusun Babah Couh, Yusriandi, 42 tahun, menyebutkan penemuan gajah yang sudah membusuk itu setelah habis salat Jumat, ada warga yang mengetahui dan memvideokan hingga membagikan di grup WhatsApp gampong.
“Di hari sebelumnya, tepatnya lima hari lalu, ada warga yang melihat gajah tersebut dari kejauhan tampak tertidur, namun karena takut jadi tidak berani mendekat, dan kembali ke rumah. Setelah itu baru hari ini mengetahui bahwa gajah itu sudah mati,” katanya.
Ia mengaku, gajah itu ditemukan pertama kalinya oleh para pemuda gampong dikarenakan sudah berbau tak sedap. Mendapati hal itu, aparatur gampong setempat langsung melaporkan penemuan kematian gajah itu ke pihak berwajib.
“Karena gajah yang mati ini sudah menjadi bangkai dan berbau menyengat, kami minta pihak terkait dengan bidang ini dan bersangkutan untuk dikuburkan segera. Dan karena tubuh gajah tersebut besar dan berat memerlukan alat berat,” pintanya.
Selain itu, mewakili masyarakat setempat Yusriandi meminta gading gajah itu untuk dapat diambil dan diamankan pihak terkait, sebelum dilakukan penguburan. Ia menambahkan, penyebab kematian gajah itu belum diketahui, apalagi satu ekor gajah itu sering mondar-mandir di bantaran sungai gampong.
Kapolsek Seunagan, Iptu Muhammad Thahar, yang terdiri tim Inafis Reskrim Polres Nagan Raya, menangani dan mengamankan dengan memasang policeline di Lokasi Kejadian Perkara (LKP). Pihaknya memperkirakan ukuran panjang gajah yang mati itu sekitar 4 meter dan sudah mati sekitar satu minggu yang lalu.[KBA]