Oleh: TM Zulfikar Pemerhati Lingkungan Aceh/Ketua Sarekat Hijau Indonesia (SHI) Aceh
Aceh Timur | BidikIndonesia – Para pengguna jalan lintas provinsi yang melintasi ruas Batas Aceh Timur – Blangkejeren kembali mengeluhkan kondisi jalan yang memprihatinkan. Pasalnya, sebuah batu berukuran besar, seukuran rumah, telah bertengger di tengah badan jalan selama berbulan-bulan tanpa ada tanda-tanda akan dipindahkan. Minggu 9 Februari 2025.
Keberadaan batu besar tersebut tidak hanya mengganggu kelancaran arus lalu lintas, tetapi juga meningkatkan risiko kecelakaan bagi para pengendara. Masyarakat mempertanyakan tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh dalam menangani permasalahan ini.
“Kami sudah berulang kali melaporkan, tapi tidak ada tindakan. Sepertinya pihak terkait tutup mata. Ini jalan provinsi, harusnya ada perawatan rutin. Tapi nyatanya, kondisi ini dibiarkan begitu saja,” keluh salah satu warga setempat.
Selain itu, muncul pertanyaan mengenai transparansi penggunaan dana perawatan jalan provinsi yang seharusnya dialokasikan untuk pemeliharaan dan perbaikan ruas jalan Batas Aceh Timur – Blangkejeren – Batas Abdya. Masyarakat mendesak aparat penegak hukum (APH) untuk segera melakukan penyelidikan terhadap dugaan penyalahgunaan dana perawatan jalan ini.
“Kemana aliran dana perawatan jalan provinsi? Jika memang ada anggarannya, mengapa kondisi jalan masih seperti ini?” ujar warga lainnya dengan nada kesal.[SP]
Hingga berita ini diterbitkan, pihak PUPR Aceh belum memberikan tanggapan resmi terkait masalah tersebut. Masyarakat berharap ada langkah nyata dari pemerintah untuk segera menindaklanjuti persoalan ini demi keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan.
